Pimpinan Pesantren Al-Manar Peusijuk Ketua Umum Al Washliyah Menjadi Rektor Gajah Putih dan Jamaah Haji
Jumat, 24 Mei 2024 — Pimpinan Pesantren Modern Al-Manar, Dr. Tgk. H. Ikhram M. Amin, M.Pd melaksanakan prosesi peusijuk (tepung tawari) untuk Ketua Umum Al Washliyah, Prof. Dr. Ridwan Nurdin, MCL, yang baru saja terpilih menjadi Rektor IAIN Gajah Putih Takengon periode 2024–2028. Acara ini juga diadakan untuk anggota Al Washliyah yang akan berangkat haji tahun ini, yaitu Prof. Dr. Safrul Muluk (Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry), Dr. Abdul Syukur, MA, Dr. Abizar, dan H. Manshur, S.Ag.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ridwan Nurdin menekankan pentingnya merawat kebersamaan, sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam organisasi Al Washliyah. “Di Takengon, saya memiliki tugas besar dan harapan masyarakat untuk membangun kekompakan dan memajukan kampus. Kita harus bersama-sama menjadikan IAIN Gajah Putih sebagai institusi yang unggul,” ujarnya.
Prof. Dr. Ridwan Nurdin juga mengumumkan bahwa Rapat Koordinasi (Rakor) Al Washliyah tahun ini akan diadakan di Takengon.
Pada kesempatan yang sama, Dr. H. Mufakhir Muhammad, MA, yang merupakan kandidat dalam Pilkada 2024, memberikan tausiyah. Ia menekankan pentingnya menjaga rahmat dan nikmat Allah. “Kebaikan adalah suatu hal yang terus bertambah dan perlu dijaga. Allah akan marah jika nikmat-Nya tidak kita syukuri, bahkan mengancam dengan azab yang pedih bagi yang kufur nikmat, sebagaimana disebutkan dalam Surat Ibrahim Ayat 7,” ungkapnya.
Dr. Mufakhir juga mendorong Prof. Dr. Ridwan Nurdin untuk mencontoh Almarhum Shafwan Idris dalam menjaga shalat berjamaah di masjid. “Beliau selalu shalat berjamaah di Masjid Fathul Qarib, sehingga menjadi panutan bagi dosen dan mahasiswa. Semoga hal ini bisa diterapkan di IAIN Gajah Putih Takengon,” tambahnya.
Selain itu, Dr. Mufakhir mengingatkan jamaah haji Al Washliyah yang juga bertugas sebagai petugas haji untuk melayani jamaah dengan ikhlas dan menjaga barang bawaan mereka. Ia menekankan pentingnya membantu semua jamaah, tidak hanya yang berasal dari kloter sendiri atau Aceh, sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas.
“Selamat bertugas dan doakan kami yang di tanah air agar selalu mendapat nikmat dan juga berkesempatan ke Tanah Suci,” tutupnya.
Acara peusijuk ini berlangsung khidmat dan penuh makna, dihadiri oleh berbagai tokoh dan masyarakat yang turut mendoakan kelancaran tugas dan perjalanan haji bagi para anggota Al Washliyah.